Selasa, 11 November 2014

16 Remaja Di Kalangan Cinta

Bisa di bilang bahwa kalimat diatas, dulu merupakan nama “gank” kami sewaktu kami masih sama-sama belajar di pesantren. Dunia pesantren memang terkenal dengan kerasnya batasan antara kaum adam dan hawa, namun kami bukanlah santriwati biasa yang setiap harinya hanya menurut, patuh, dan taat pada peraturan di sana.
Sebenarnya kami hanyalah kumpulan 8 orang santriwati yang...
bersahabat. Hanya saja dalam kehidupan sehari-hari kami diwarnai dengan 8 orang santriwan yang ada di sebrang sana. Pikiran kecil kami saat itu, jika kami (para gadis) saja bersahabat, kenapa para cowok-cowok itu tidak? Hingga muncullah nama itu.
Betapa terkenalnya ‘gank’ kami waktu itu, tapi entah mengapa mengakibatkan banyak pro dan kontra. Kami tidak pernah menamakan kumpulan kami adalah ‘gank’, hanya saja mereka selalu mengatakan hal tersebut sehingga nama itu seolah-olah telah mendarah daging dengan kami. Mungkin karena status ‘gank’ yang kami sandang selalu dianggap negatif, sehingga setiap orang yang melihat kebersamaan selalu terlihat sinis, atau mungkin sebenarnya mereka hanyalah iri melihat kebersamaan kami. Begitulah kata salah satu sahabat ku yang kini melanjutkan studinya satu kampus dengan ku.

Delapan orang bersahabat ini memiliki karakter yang bermacam-macam
Yang pertama sebut saja NDP, seorang gadis berperawakan tinggi, cukup tegas dan sangat berpengaruh dalam kumpulan kami. Satu yang ku ingat darinya adalah kalau dia sangat takut dengan yang namanya ulat, bahkan sampai sekarang.
Yeng kedua berinisial NDC, inisialnya mirip dengan yang pertama. Mereka berdua sangat dekat, bahkan selama 6 tahun kita di pondok mereka menghabiskan 4 tahun mereka untuk mencuci baju bersama. Sahabat kami yang satu ini, tingginya tidak jauh berbeda dengan ku. Hanya saja ia nampak lebih putih. Ia adalah tipe pekerja keras dan sangat rajin belajar.
Yang ketiga, sebut saja IF. Dia agak pendiam, meskipun sebenarnya gak sediam itu sih. Hanya saja sosoknya yang tidak banyak bicara membuat sepatah kata yang keluar dari mulutnya akan sangat berharga. Yang kuingat dia suka dengan warna coklat.
Yang keempat namanya H5, dia cantik, lincah juga lumayan tapi sayangnya di penghujung waktu kami  di pondok tercinta, dia ada sedikit masalah dengan beberapa orang dari kami. Jadi kami tidak sedekat dulu dengan dia.
Yang kelima RZF. Keinginannya sejak 5 tahun yang lalu akhirnya terpenuhi. Pasangannya di “16 Remaja Di Kalangan Cinta” akhirnya menjadi pasangan hidupnya. Kulit putihnya yang pucat, membuat dia nampak seperti keturunan belanda.
Selanjutnya DNI. Ini nih teman yang tadi aku bilang satu kampus sama aku. Dia cukup rajin, agak serius sih memang, jadi kadang agak susah diajak bercanda. Tapi paling enak kalau diajak curhat. Postur tubuh yang hampr sama dengan ku membuat banyak orang bilang kalau kami anak kembar.
Ada juga nih yang inisialnya BSA, sahabat kami yang lumayan religius, rajin juga pintar. Dia juga partner ku selama 3 tahun di bidang mencuci baju. Sempat ada konflik antara aku dan dia hanya gara2 seorang cowok. Namun konflik itu tidak akan merusak persahabatan kami, bahkan hingga detik  ini pun kami masih baik-baik saja.
Terakhir adalah aku sendiri. Gadis berperawakan kecil, lincah nan manja ini sempat dijauhi sama ketujuh sahabatnya. Mereka bilang anak ini kurang bisa mengontrol omongannya sehingga tak jarang menyakiti yang lainnya. Namun karena evaluasi tersebut anak ini selalu berusaha memperbaiki dirinya.
Itulah sedikit deskripsi separuh dari anggota ’16 remaja di kalangan cinta’. Selanjutnya akan terbit di sesi yang berikutnya.
J

3 komentar: