Pernyataan adalah suatu kalimat yang
hanya bernilai benar saja atau salah saja, kalimat pernyataan tidak dapat
bernilai salah dan benar secara bersamaan. Suatu pernyataan tidak akan ada
artinya jika tidak bernilai benar. Karenanya, pembicaraan mengenai benar
tidaknya suatu kalimat yang memuat suatu teori telah menjadi pembicaraan dan
perdebatan para ahli filsafat dan logika sejak dahulu. Beberapa nama para ahli yang berjasa
adalah Plato (427 – 347 SM), Aristoteles (384 – 322 SM), Charles S Peirce (1839
– 1914) dan Bertrand Russell (1872 – 1970).
Contoh pernyataan dan bukan pernyataan :
1. Jakarta adalah ibu kota Republik
Indonesia
2. Berapa harga buku itu?
Contoh di atas yang merupakan suatu
pernyataan adalah contoh 1. Karena, contoh 1 adalah suatu kalimat yang bernilai
benar. Sedangkan contoh 2 bukanlah suatu pernyataan. Karena, tidak bernilai
benar.
Suriasumantri pada tahun 1998
menyatakan bahwa ada tiga teori yang berkait dengan kriteria kebenaran, yaitu
toeri korespondensi, teori koherensi, dan teori pragmatis. Namun sebagian buku
hanya dua teori saja, yaitu teori korespondensi dan teori koherensi . Teori
korespondensi adalah suatu kalimat akan bernilai benar jika hal-hal yang
terkandung didalam pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Contohnya, “Surabaya adalah ibukota Propinsi Jawa Timur” merupakan suatu
pernyataan yang bernilai benar karena kenyataannya memang demikian,Namun pernyataan
“Tokyo adalah ibukota Singapura”, menurut teori ini akan bernilai salah karena
hal-hal yang terkandung di dalam pernyataan itu tidak sesuai dengan
kenyataannya. Dengan demikian jelaslah bahwa teori-teori atau
pernyataan-pernyataan ilmu pengetahuan alam akan dinilai benar jika pernyataan
itu melaporkan, mendeskripsikan, ataupuan menyimpulkan kenyataan atau fakta
yang sebenarnya.Sedangkan teori koherensi adalah suatu kalimat akan bernilai
benar jika pernyatana yang terkandung di dalam kalimat itu bersifat koheren,
konsisten, atau tidak bertentangan dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar.
Dari
artikel diatas kita dapat mengambil banyak pelajaran mengenai pernyataan. Namun
alangkah baiknya jika kita juga memabaca sumber-sumber yang lain. Dari beberapa
sumber dapat disimpulkan bahwa pernyataan adalah suatu kalimat yang dapat
ditentukan nilai kebenarannya.
Seperti artikel di atas para filosof
dan ilmuwan yang berjasa di bidang ini adalah Plato, Aristoteles, Charles S
Peirce dan Bertrand Russel. Lalu bagaimana membedakan antara kalimat yang
berniali benar dan yang bernilai salah? Sebagian buku menyebutkan ada tiga
teori dan sebagian yang lain mengatakan dua teori, diantaranya:
1. Teori
Korespondensi
Dalam teori ini
menunjukkan bahwa suatu kalimat akan bernilai benar jika hal yang terkandung di
dalam pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
2. Teori
Koherensi
Teori ini mengatakan bahwa suatu
kalimat akan bernilai benar jika kalimat itu bersifat konsisten atau tidak
bertentangan dengan kalimat sebelumya yang dianggap benar.
Ada pula macam-macam bentuk dari
pernyataan dalam logika:
a. Kontradiksi
Ialah
pernyataan majemuk yang salah dalam segala hal tanpa memandang nilai kebenaran dari
komponen-komponennya.
b. Tautologi
Adalah
suatu pernyataan majemuk yang benar dalam segala hal, tanpa memandang
nilai-nilai kebenaran dalam komponen-komponennya.
c. Kontingensi
Merupakan
suatu pernyataan majemuk yang bukan tautologi ataupun kontradiksi.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar